Translate

Rabu, 12 November 2014

Metode Kritis dalam Filsafat Bahasa : Kajian Fonem



Disma Yulynda
PB 2012/122074242

Metode Kritis: Fonem


            Dalam kajian fonemik, istilah fonem juga dibicarakan. Bahwa fonem merupakan bunyi bahasa  terkecil yang dapat atau berfungsi membedakan arti. Telaah tentang fonem inilah yang dikatakan fonemik. Karena bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat bicara kita itu banyak ragamnya, bunyi-bunyi itu dikelompok-kelompokkan ke dalam unit-unit yang disebut fonem. Fonem inilah yang dijadikan  objek penelitian fonemik. Jadi, tidak seluruh bunyi bahasa yang bisa dihasilkan oleh alat bicara dipelajari oleh fonemik. Bunyi-bunyi bahasa yang fungsional yang menjadi kajian fonemik.
            Fonem merupakan bunyi bahasa yang tidak berfungsi membedakan makna. Pada definisi sebelumnya fonem disebut sebagai kesatuan bunyi terkecil yang berfungsi membedakan makna. Apakah semua bunyi berfungsi membedakan makna? Tidak. Dalam kajian fonetik yang mengkaji fon menyebutkan bahwa bunyi-bunyi yang konkret dan tidak berfungsi membedakan makna disebut sebagai fon. Karena fon merupakan satuan bahasa yang bersifat konkret. Fon itu dapat didengar dan dapat diucapkan. Karena itu, di samping fon, digunakan juga istilah bunyi.
            Apakah Fon merupakan bunyi-bunyi yang bersifat konkret dan realisasi dari fonem? Lingustik dikenal dengan istilah alofon yang disebut variasi fonem yang tidak membedakan bentuk dan arti kata. Alofon adalah bunyi-bunyi yang merupakan realisasi dari fonem. Kalau diperhatkan bahwa alofon merupakan realisasi dari fonem maka dapat dikatakan bahwa fonem bersifat abstrak karena fonem itu hanyalah abstraksi dari alofon atau alofon-alofon lain. Dengan kata lain yang nyata dalam bahasa adalah alofon bukan fon.
Fonem merupakan satuan bahasa terkecil yang bersifat abstrak dan mampu menunjukkan kontras makna atau abstraksi dari satu atau sejumlah fon. Karena bersifat abstrak, fonem bukanlah satuan bahasa yang tidak nyata. Untuk mengetahui sebuah bunyi adalah fonem atau bukan, kita harus mencari pasangan minimal, yaitu dua buah bentuk yang bunyinya mirip dan hanya sedikit berbeda.
            Makna bunyi hanya ada dalam fonemik (fonologi) dengan demikian berdasarkan ada tidaknya makna bunyi (fon) maka fonologi dibagi atas fonetik dan fonemik. Fonetik mengkaji bunyi (fon) tanpa menghiraukan apakah bunyi itu bermakna atau tidak. Sedang fonemik mengkaji bunyi yang bermakna saja (fonem).
            Fon merupakan bunyi-bunyi yang kongkret, bunyi-bunyi yang diartikulasikan (diucapkan) atau bentuk kongkret dari sebuah fonem. Dalam hal ini, fonem merupakan wujud abstrak yang direalisasikan menjadi fon. Selain itu ada pula alofon. Alofon merupakan suatu fonem (anggota suatu fonem) yang tidak membedakan arti. Variasi suatu fonem yang tidak membedakan arti dinamakan alofon. Alofon merupakan realisasi sebuah fonem. Alofon dapat dilambangkan dalam wujud tulisan atau transkripsi fonetik yaitu penulisan pengubahan menurut bunyi, dan tandanya adalah […].



Tidak ada komentar:

Posting Komentar