Disma Yulynda
PB 2012/122074242
Metode
Kritis: Fonem
Dalam kajian fonemik, istilah
fonem juga dibicarakan. Bahwa fonem merupakan bunyi bahasa terkecil yang
dapat atau berfungsi membedakan arti. Telaah tentang fonem inilah yang
dikatakan fonemik. Karena bunyi bahasa yang
dihasilkan oleh alat bicara kita itu banyak ragamnya, bunyi-bunyi itu
dikelompok-kelompokkan ke dalam unit-unit yang disebut fonem. Fonem inilah yang
dijadikan objek penelitian fonemik. Jadi, tidak seluruh bunyi bahasa yang
bisa dihasilkan oleh alat bicara dipelajari oleh fonemik. Bunyi-bunyi bahasa
yang fungsional yang menjadi kajian fonemik.
Fonem merupakan bunyi bahasa yang tidak
berfungsi membedakan makna. Pada definisi sebelumnya fonem disebut sebagai
kesatuan bunyi terkecil yang berfungsi membedakan makna. Apakah semua bunyi
berfungsi membedakan makna? Tidak. Dalam kajian fonetik yang mengkaji fon
menyebutkan bahwa bunyi-bunyi yang konkret dan tidak berfungsi membedakan makna
disebut sebagai fon. Karena fon merupakan satuan bahasa yang bersifat konkret. Fon
itu dapat didengar dan dapat diucapkan. Karena itu, di samping fon, digunakan
juga istilah bunyi.
Apakah Fon merupakan bunyi-bunyi
yang bersifat konkret dan realisasi dari fonem? Lingustik dikenal dengan
istilah alofon yang disebut variasi fonem yang tidak membedakan bentuk dan arti
kata. Alofon adalah bunyi-bunyi yang merupakan realisasi dari fonem. Kalau
diperhatkan bahwa alofon merupakan realisasi dari fonem maka dapat dikatakan
bahwa fonem bersifat abstrak karena fonem itu hanyalah abstraksi dari alofon
atau alofon-alofon lain. Dengan kata lain yang nyata dalam bahasa adalah alofon
bukan fon.
Fonem merupakan satuan bahasa terkecil yang bersifat abstrak dan mampu
menunjukkan kontras makna atau abstraksi dari satu atau sejumlah fon. Karena
bersifat abstrak, fonem bukanlah satuan bahasa yang tidak nyata. Untuk mengetahui
sebuah bunyi adalah fonem atau bukan, kita harus mencari pasangan minimal,
yaitu dua buah bentuk yang bunyinya mirip dan hanya sedikit berbeda.
Makna
bunyi hanya ada dalam fonemik (fonologi) dengan demikian berdasarkan ada
tidaknya makna bunyi (fon) maka fonologi dibagi atas fonetik dan fonemik.
Fonetik mengkaji bunyi (fon) tanpa menghiraukan apakah bunyi itu bermakna atau
tidak. Sedang fonemik mengkaji bunyi yang bermakna saja (fonem).
Fon
merupakan bunyi-bunyi yang kongkret, bunyi-bunyi yang diartikulasikan (diucapkan)
atau bentuk kongkret dari sebuah fonem. Dalam hal ini, fonem merupakan wujud
abstrak yang direalisasikan menjadi fon. Selain itu ada pula alofon. Alofon
merupakan suatu fonem (anggota suatu fonem) yang tidak membedakan arti. Variasi
suatu fonem yang tidak membedakan arti dinamakan alofon. Alofon merupakan realisasi
sebuah fonem. Alofon dapat dilambangkan dalam wujud tulisan atau transkripsi
fonetik yaitu penulisan pengubahan menurut bunyi, dan tandanya adalah […].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar