Translate

Kamis, 20 Juni 2013

Tulisan ini untuk ikut kompetisi @_PlotPoint: buku Catatan si Anak Magang Film "Cinta Dalam Kardus" yang tayang di bioskop mulai 13 Juni 2013.

Senja
Senja , awal kita bertatap mata , beradu suara , tertawa diantara kata canda yang mengudara , terselip rasa bahagia yang sedang kurasa. Selanjutnya kita sering menikmati kala senja berdua.
Naga, Namamu masih mengudara 1 mili ditelingaku , cerita itu masih meraba dimemoriku , perasaan ini masih tersisa dihatiku. Aku tak bisa lupakan , sampai detik ini. 8 bulan kepergianmu menyisakan kesakitan yang tak berdarah tapi sangat terasa.
Kamu miliki apa yang tak kupunya, kesedarhanaanmu mengalahkan segala perbedaan diantara kita. Tapi aku benar bisa merasa bahagia dan tertawa. Menjadi diriku yang apa adanya. Karena aku sedang bersamamu waktu itu.
Kudengar samar suaramu, kutengok dari balkon kamarku. Kulihat kamu berbicara sembari tertawa kecil dengan kakak perempuanku. Dengan cepat , aku menuruni anak tangga dan berlari kecil ke depan rumah.
Perasaan ini bercampur aduk rasanya, seribu pertanyaan atas kepergiannya masih berjejer dipikiranku saat ini. Dia menoleh ke arahku , aku seperti melambung , mereka berhenti berbicara .
Lama menunggu kabarmu yang tak pernah peduli denganku, aku sangat butuh penjelasanmu , aku tak bisa berhenti melupakanmu sampai kudengar alasan kenapa kau pergi tanpa sepatah kata.
“ Hai mas apa kabar ? “ tanyaku sedikit ngos-ngosan.
“ Baik , hmm maaf aku buru – buru. Oh ya aku minta maaf ya kalau misalnya ada salah sama kalian. Aku pamit dulu “
Hanya itu yang dia katakan , ketika aku berusaha menahannya. Kakakku mengacungkan sebuah undangan berwana ungu kepadaku. Speecless . mulutku sudah menganga memanggil namanya tapi tak terdengar suaraku , dia semakin berlalu dan meninggalkan tubuhku yang masih mematung.
Kubuka undangan itu , benar tertera nama dia dan perempuan yang bernama veronika. Aku melempar undangan itu , aku tak tahan melihatnya. Aku menangis sejadinya , penantianku selama ini tak ada artinya.
Aku menunggu alasan mengapa kau pergi tanpa sepatah kata , kau datang , kau memberi sebuah harapan , sebuah perhatian dan perasaan sayang , kau meyakinkan , kau berjanji dan akhirnya kau yang mengingkari dan pergi. Namun setelah kau datang malah melayangkan sebuah undangan pernikahan.
Aku menangis sejadinya lagi , aku down lagi , aku vertigo lagi , aku nggak nafsu makan lagi dan kamu lelaki pertama yang bisa membuatku seperti ini sebelum mantan – mantanku yang lainnya. Padahal yang kuingat status kita masih belum pacaran tapi kita saling sayang.
Mama yang menenangkanku , memelukku dan memberi wejangan. Menyadarkanku , Kala senja pula , aku akan menutup segala cerita dan kenangan tentang kita. Akan kumulai dari benda-benda dari dirimu dan menertibkannya dalam box.
Dompet, karena katamu aku gak suka makai dompet dan aku suka lupa naruh uang. Makanya kamu diam – diam beli ini untuk aku.
Kalung , ini oleh – oleh dari solo.
Modem, awalnya aku meminjam tapi akhirnya kamu berikan padaku.
Dan ini ada sebagian tiket nonton yang aku simpan waktu bersamamu.
Senja awal kita berjumpa dan senja pula akan menjadi akhir dari cerita dan kenangan bersamamu yang pernah ada. Kututup box itu , sekaligus akan ku tutup rapat – rapat perasaanku akan dirimu. Selamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar